Bupati Ogan Ilir Sindonews - Bupati Ogan Ilir (OI), Ahmad
Wazir Noviadi, yang baru saja dilantik kemarin ditangkap oleh Badan Narkotika
Nasional (BNN) di kediamannya di Kecamatan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan.
Proses penangkapan tersebut rupanya beberapa kali diwarnai aksi tembakan
peringatan.
Tembakan peringatan dilepaskan
hingga beberapa kali dikarenakan adanya beberapa orang dalam kediaman bupati
yang mencoba untuk melarikan diri saat terjadi penggerebekan oleh BNN. Yang jelas,
peristiwa penangkapan Bupati Ogan Ilir tersebut membuat masyarakat Indonesia terhenyak.
Bagaimana mungkin seorang kepala daerah terlibat kasus penyalahgunaan narkoba?
Ternyata, pria yang baur saja
menjabat posisi kepala daerah tersebut sudah diintai oleh BNN setelah adanya
laporan dari masyarakat setempat. BNN pun menerjunkan tim untuk melakukan
penyelidikan yang dimulai sejak Januari 2016 lalu. Setelah itu, BNN pun mulai
melakukan pengintain terhadap Noviadi.
Penggerebekan ke kediaman Bupati Ogan Ilir Sindonews pun akhirnya
dilakukan pada Minggu, 13 Maret 2016, pukul 18.20 WIB. Proses pengerebekan melibatkan
tim BNN yang dipimpin oleh Kombes Pol Suyanto serta tim BNNP Sumatera Selatan
yang dipimpin Kabid Pemberantasan, AKBP Minal Alharki. Saat penggerebekan pun,
terdapat juga Ketua RT di lingkungan Noviadi tinggal.
Mulanya, tim BNN dan tim BNNP
Sumsel tidak dapat masuk ke kediaman sang bupati karena pagar rumah tersebut dikunci.
Sehingga tim pun melakukan negosiasi dengan pihak pengamanan serta dua
pengacara Ahmad Wazir Nofriadi. Karena hingga 3 jam berselang negosiasi yang
dilaksanakan tersebut tak membuahkan hasil, maka petugas pun berusaha mendobrak
pintu rumah tersebut.
Setelah tim penggerebekan berhasil mendobrak
pagar tersebut, mereka kembali dihalangi oleh mantan bupati Ogan Ilir yang juga
merupakan orang tua Bupati Ahmad Wazir Noviadi, Mawardi Yahya. Setelah terjadi
sedikit keributan, petugas pun masuk ke dalam rumah. Namun, karena terlihat ada
beberapa orang yang akan melarikan diri, petugas terpaksa melepaskan tembakan
peringatan ke udara agar mereka menyerah.
Saat terjadi penggerebekan, di
dalam kediaman sang bupati terdapat total 18 orang. Mereka antara lain sang
bupati sendiri, Ahmad Wazir Noviadi, ayahnya yang merupakan mantan bupati Ogan
Ilir Mawardi Yahya, Wakil Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji Alam, dan beberapa
pejabat daerah serta petugas keamanan yang sedang bertugas di rumah tersebut.
Semuanya dibawa ke markas BNNP Sumatera Selatan.
Lalu, apa saja yang didapatkan tim
dari penggerebekan tersebut? Simak berita selengkapnya di penangkapan Bupati Ogan Ilir Sindonews berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar