Kawasan 3 in 1 Dihapus Sindonews – Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok baru-baru ini membuat publik dan banyak
pihak heboh dengan wacana terbaru yang dikemukakannya. Gubernur yang dikenal
akan ketegasan sikapnya tersebut menyatakan akan menghapus sistem 3 in 1 yang
selama ini diterapkan untuk pemilik mobil pribadi di DKI Jakarta.
Seperti diketahui, untuk mengurangi
jumlah kendaraan di ibu kota serta mengurangi kemacetan, sudah beberapa tahun dilaksanakan
sistem 3 in 1, dimana dalam satu kendaraan (mobil) minimal harus diisi dengan 3
orang penumpan. Dengan adanya peraturan tersebut, pemerintah berharap orang
tidak terlalu sering menggunakan kendaraan pribadinya atau memilih menggunakan
transportasi umum.
Namun, ternyata sistem tersebut
memiliki celah yang akhirnya dimanfaatkan orang-orang yaitu berupa joki 3 in 1,
atau orang yang bersedia ikut menumpang kendaraan selama mobil tersebut
melintasi kawasan yang diberlakukan sistem 3 in 1. Hal ini menjadi masalah
sosial baru, dimana anak-anak kerap terlibat dan ikut jadi joki 3 in 1.
Dari sanalah sepertinya wacana akan
kawasan 3 in 1 dihapus Sindonews ini
muncul. Lalu, apa tanggapan pihak lain soal ini? Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro
Jaya menilai, sistem 3 in 1 untuk mobil
di DKI Jakarta masih cukup efektif dan belum waktunya untuk dihapuskan. Memang
sistem tersebut tidak mengurangi macet secara drastic, tapi cukup berpengaruh
untuk mengurangi jumlah mobil di jalanan.
Menurut Kasubdit Pembinaan dan
Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto, masalah sosial yang
timbul berupa joki 3 in1 seharusnya bisa diatasi dengan cara lain, yakni dengan
mengerahkan Satpol PP. Satpol PP yang seharusnya bertugas untuk menangkap dan
menindak para pelaku joki 3 in 1 serta para pemilik mobil yang menggunakan jasa
mereka.
Selain itu, bila sistem 3 in 1 dihapus
maka sudah pasti akan menambah kemacetan, sedangkan saat ini pertumbuhan
kepemilikan kendaraan di Jakarta tidak seimbang dengan ruas jalan di ibu kota.
Di saat jumlah kendaraan milik pribadi meningkat, jumlah jalan di Jakarta tidak
bertambah. Karena itu, selain sistem 3 in 1, masih diperlukan solusi lain untuk
mengatasi problem kemacetan di DKI Jakarta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar