Transportasi online Sindonews – Masalah antara penyedia layanan
jasa transportasi umum online dengan pihak pengemudi kendaraan umum
konvensional tentunya sampai ke telinga orang nomor satu di Indonesia, Presiden
Joko Widodo (Jokowi). Apalagi setelah para sopir sebelumnya menyatakan bahwa
mereka kecewa dengan pihak Istana.
Lalu, apa tanggapan Presiden Jokowi
terkait hal ini? Presiden Jokowi yang juga merupakan mantan walikota Solo tersebut
menginstruksikan kepada para menteri dan jajaran terkait untuk segera melakukan
evaluasi terhadap sistem transportasi yang ada di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu
cara untuk mengantisipasi dampak yang timbul akibat keributan masalah
transportasi konvensional dan online ini.
Presiden Jokowi juga
menginstruksikan agar masalah ini bisa dicarikan jalan keluar dengan tetap
mengedepankan asas keadilan. Hal tersebut diungkapkan melalui Menkopolhukam
Luhut Binsar Panjaitan. Menurut Menteri Luhut, evaluasi sistem transportasi di
Indonesia memang perlu dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi yang
semakin cepat dari hari ke hari.
Di Indonesia sebenarnya telah ada
undang-undang yang mengatur tentang tranportasi masal dan angkutan umum. Undang-undang
tersebut telah dibentuk pada tahun 2009 silam. Namun, pada saat pembentukan
undang-undang tersebut, teknologi belum semaju saat ini sehingga masih tidak
terbayangkan akan muncul polemik terkait transportasi
online Sindonews semacam ini.
Pemerintah pun berjanji, selain
mengevaluasi sistem moda transportasi yang ada di Indonesia sekarang, mereka
juga akan mencari jalan keluar berlandaskan keadilan yang akan memenuhi kepentingan
dua belah pihak, baik penyedia jasa kendaraan umum online maupun angkutan umum
konvensional.
Pemerintah juga meminta agar kedua
belah pihak jangan terprovokasi dengan pihak yang ingin memancing di air keruh
seperti ini. Ini dikarenakan dalam aksi demo yang berlangsung sebelumnya,
ternyata ada aksi sweeping pada para pengemudi yang tidak ikut berunuuk rasa
oleh para sopir taksi tersebut.
Padahal, PPAD telah mengeluarkan
pernyataan bahwa tidak akan ada aksi sweeping dalam demonstrasi. Tak pelak,
terjadi sejumlah aksi anarkis di beberapa titik, apalagi kemudian aksi sweeping
tersebut tidak hanya menarget para sopir kendaraan umum konvensional saja, tapi
juga para pengemudi ojek online.
Kontan hal ini membuat aksi saling
serang tidak terhindarkan antara pengemudi ojek online dengan para sopir taksi
konvensional. Apalagi, kemarin puluhan pengemudi ojek online ikut melakukan
sweeping terhadap pengemudi angkutan umum konvensional akibat tak terima
rekannya mengalami kekerasan yang dilakukan oknum sopir taksi konvensional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar