Gerhana Matahari 2016 Sindonews – Gerhana matahari total merupakan
satu fenomena alam yang jarang terjadi. Berbeda dengan gerhana bulan yang tidak
terlalu antusias disambut masyarakat, gerhana matahari selalu menimbulkan
kehebohan publik karena matahari yang bersinar terang di siang hari untuk
beberapa saat tertutup oleh bayangan bulan sehingga suasana menjadi gelap.
Gerhana matahari total kemarin baru
saja terjadi seluruh wilayah Samudera Pasifik, dengan Indonesia sebagai
satu-satunya negara yang bisa menyaksikan gerhana matahari total. Karena itu,
tak heran bila banyak masyarakat yang merasa penasaran dan ingin melihat
gerhana matahari total secara langsung.
Tidak hanya masyarakat Indonesia
sendiri, tapi juga ada ribuan wisatawan dari mancanegara yang rela menempuh
jarak ribuan kilometer ke Indonesia demi menyaksikan peristiwa langka ini.
Tapi, ternyata di tengah-tengah masyarakat ada juga kabar berhembus bahwa
menyaksikan gerhana matahari 2016 itu
berbahaya.
Benarkah? Ada baiknya kita simak
penjelasan dari Badan Nasional Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (AS)
atau NASA. NASA mengatakan bahwa ada beberapa penelitian yang pernah menyebutkan
tentang bahaya gerhana matahari. Namun, bahaya dari fenomena tersebut ada pada
gerhana matahari setengah, bukan pada gerhana matahari total seperti yang terjadi
di Indonesia.
Momen saat matahari tertutup oleh
bayangan bulan bisa dikatakan aman untuk dilihat secara langsung oleh mata
telanjang. Ketika matahari tertutup sepenuhnya oleh bulan itulah waktu yang
tepat untuk menyaksikan gerhana matahari. Seperti ditulis NASA dalam laman resminya,
meskipun terdapat rekomendasi untuk tidak melihat gerhana matahari secara
langsung, secara umum gerhana matahari total itu aman.
Menyaksikan fenomena gerhana
matahari total sebenarnya aman-aman saja meski tanpa filter. Yang terpenting,
hal itu juga merupakan sebuah pengalaman yang menakjubkan. Tapi, perlu diingat
bahwa hal itu hanya untuk mereka yang bisa menyaksikan gerhana matahari total
saja. Tidak demikian halnya bagi yang hanya berkesempatan menyaksikan gerhana
matahari parsial.
Untuk mereka yang hanya bisa
menyaksikan gerhana matahari sebagian, maka ada beberapa teknik pengamatan yang
direkomendasikan. Hal ini untuk menjaga agar mata kita terjaga dari bahaya
namun kita tetap bisa melihat fenomena alam yang menakjubkan ini. Salah satunya
adalah dengan menggunakan proyektor.
Ketika gerhana matahari memasuki
fase parsial, cahaya yang terpancar dari bentuk matahari yang menyerupai bulan
sabit ternyata cukup kuat untuk menyebabkan luka bakar pada retina mata. Dengan
menggunakan proyektor lewat teropong atau teleskop kecil, Anda bisa memproyeksikan
gambar dari matahari ke layar putih untuk mengamati gerhana matahari dengan
aman.
Selain
itu, masih ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengamati gerhana
matahari sebagian. Apa saja caranya? Baca selengkapnya di gerhana Matahari 2016 Sindonews ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar